Sunday 7 January 2018

SENAM LANTAI


1. Pengertian Senam Lantai

Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.

        Senam lantai ( floor exercise) adalah satu bagian dari rumpun senam. Senam lantai merupakan salah satu cabang olahraga senam yang dilakukan di atas lantai atau lapangan dengan menggunakan matras. unsur-unsur gerakan senam lantai terdiri dari gerakan mengguling, meloncat, melompat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, menumpu dengan kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat belakang maupun meloncat ke depan. Senam lantai disebut juga dengan latihan bebas karena pada saat melakukan senam lantai tidak menggunakan alat apapun. Gerakan pada senam lantai dimulai dari komposisi gerakan ringan, gerakan sedang, gerakan berat, dan gerakan akrobatik, yang mengandung gerakan ketangkasan, keluwesan, keseimbangan.. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan pesenam yang baru melakukan latihan atau rangkaian gerakan.

   Gerakan senam lantai dilakukan dalam waktu 90 detik untuk pria dan 70 detik untuk wanita.


2. Sejarah Senam Lantai

     Senam pertama kali muncul pada zaman yunani kuno. Istilah senam sendiri di ambil dari kata Gymnastics atau Gymnas yang berarti telanjang. 
      Pada awal abad ke-20, Senam sudah mulai menjadi salah satu pelajaran. Dan itu masih dilakukan oleh anak-anak di Amerika Serikat. Bapak Gymnastik dunia adalah Frederik Jahn, dijuluki seperti ini karena beliau pandai. Arti pandai adalah beliau pinatr dalam mengkombinasikan latihan serta gerakan Gymnastik dengan pertunjukan patiotik.
      Pada tahun 1908, senam untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam Olimpiade IV di London, Inggris. sekaligus dalam event tersebut dibentuklah sebuah organisasi senam dunia yang dinamakan FIG (Federation International Gymnastic).
Senam mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1912, pada masa penjajahan Belanda. Masuknya olahraga senam ini berbarengan dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah. Karena senam merupakan bagian dari penjaskes, maka dengan sendirinya senam juga turut diajarkan di sekolah.

Senam yang pertama kali diperkenalkan pada waktu itu adalah senam versi Jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan gerak-gerak yang kaya sebagai alat pendidikan. Lalu pada tahun 1916, sistem itu digantikan oleh sistem Swedia yang lebih menekankan pada manfaat gerak. Sistem ini dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut  kerajaan Belanda yang bernama Dr. H. F. Minkema.

Lewat Minkema inilah senam di Indonesia mulai menyebar ke berbagai daerah, ketika pada tahun 1918 Minkema membuka kursus senam Swedia di kota Malang untuk para tentara dan guru. Meskipun demikian, awal mula penyebaran senam dianggap berasal dari Bandung. Alasannya, sekolah pertama yang berhubungan dengan senam didirikan di Bandung, ketika pada tahun 1922 dibuka MGSS (Militaire Gymnastiek en Sporschool).

Mereka yang lulus dari sekolah tersebut nantinya menjadi instruktur senam Swedia di sekolah-sekolahan. Melihat perkembangannya yang baik kemudian MGSS membuka cabang di beberapa daerah antara lain di Bogor, Malang, Surakarta, Medan, dan Probolinggo.

Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942, merupakan akhir dari olahraga senam. Jepang melarang semua bentuk senam di sekolah dan di lingkungan masyarakat dan menggantinya dengan “Taiso”. Taiso adalah sejenis senam pagi (berbentuk kalestenik) yang wajib dilakukan di sekolah-sekolah sebelum pelajaran dimulai, dengan iringan radio yang disiarkan secara serentak.

Sebelum melakukan taiso murid-murid diharuskan untuk memberi hormat kepada Kaisar Jepang. Caranya, dengan mengikuti aba-aba yang dikumandangkan, yang berbunyi “sei kei rei”, semua murid harus membungkuk dalam-dalam menghadap ke utara (Tokyo) tempat Kaisar Tenno Heika berada. Setelah melakukan senam, murid-murid juga diwajibkan untuk melakukan penghormatan kepada kaisar Jepang

Masa “Taiso” tidak berlangsung lama. Karena rakyat Indonesia banyak yang menentang dengan diadakannya Taiso. Dengan adanya penolakan yang besar-besaran, akhirnya senam yang diajarkan di sekolah-sekolah kembali kepada senam yang dulu dipakai sewaktu masa penjajahan Belanda.

Dengan semakin terkenalnya olahraga senam, maka didirikan sebuah organisasi yang berfungsi untuk membina para atlet yang berbakat. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) atas inisiatif tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Dengan ketua persani pertama adalah R. Suhadi.

Baru pada tahun 1964, Indonesia pertama kali mengikuti perlombaan senam lantai yang bertaraf Internasional di

GANEFO I (Games of the New Emerging Forces) dengan Indonesia sebagai tuan rumahnya. Negara yang berpartisipasi pada cabang senam tersebut adalah Cina, Rusia, Korea, Mesir, dan Indonesia. Adapun cabang senam yang dipertandingkan adalah senam artistik.

Itulah sejarah awal perkembangan senam di Indonesia hingga sekarang. Dari peristiwa Ganefo itulah senam artistik mulai dikenal luas di Indonesia, sehingga pada tahun 1969, senam dipertandingkan untuk pertama kalinya di PON VII di Surabaya.
3. ciri senam lantai adalah :
1. Yang pertama adalah gerakan yang tersusun secara dinamis.
2. Kedua yaitu semua gerakan pada olahraga senam dibuat dengan sengaja.
3. Disetiap gerakanya memiliki manfaat tersendiri. 
Contohnya untuk meningkatkan keindahan pada setiap gerakan, meningkatkan kelenturan pada tubuh. Dan meningkatkan kesehatan pada tubuh seorang peserta senam.
4.  Macam-macam Senam Lantai

 a. Roll Depan (Forward Roll)

Rolling depan atau guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang). Secara teknis roll depan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan awalan berdiri dan jongkok.
Langkah-langkah roll depan dengan awalan jongkok :
  1. langkah awal yang harus dilakukan adalah jongkok dengan kedua tangan dilebarkan sebahu dan telapak tangan diletakkan di atas matras
  2. Luruskan kedua kaki lalu tekuk sedikit siku tangan
  3. Gerakkan kepala ke arah dagu hingga menyentuk dada
  4. Bergulinglah ke depan.
  5. tekuk kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke depan dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
  6. Posisi akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak
Langkah-langkah roll depan dengan awalan berdiri :

  1. Angkat kedua tangan ke depan dan bungkukkan badan, lalu letakkan telapak tangan di atas matras.
  2. Lipat kedua siku agak ke samping, lalu masukkan kepala di antara dua tangan.
  3. Sentuhkan bahu ke matras dan bergulinglah ke depan.
  4. tekuk kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut
Cara memberikan bantuan saat melakukan roll depan :


  1. pegang belakang kepala dan menolak pada kedua lutut
  2. dorong punggung saat akan duduk
  3. Membantu menekukkan kepala dan menempatkannya di lantai di antara kedua tangan.
Kesalahan-kesalahan saat melakukan roll depan :
  1. Kedua tangan yang bertumpu tidak dapat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
  2. Tumpuan tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jauh kesamping.
  3. Bahu tidak diletakkkan diatas matras saat tangan dibengkokkan.
  4. Saat berguling ke depan tangan tidak ikut melolak

 b. Roll Belakang (Back Roll)


roll belakang adalah gaya gerakan senam yang dimana posisi badan berguling ke arah belakang badan melalui bagian belakang badan mulai dari panggul bagian belakang,pinggang, punggung, dan tengkuk.
Langkah-langkah untuk melakukan gerakan roll belakang :
  1. Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat
  2. Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada
  3. Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas
  4. Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat
  5. Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala
  6. Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
  7. Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri
Cara memberikan bantuan dalam melakukan roll belakang :
  1. Menopang dan mendorong pinggang ke arah guling ke belakang dan membawanya ke arah guling
  2. Membantu mengangkat panggul dan membawa ke arah guling
Kesalahan-kesalahan saat melakukan roll belakang :
  1. Penempatan tangan terlalu jauh ke belakang, sehingga saat menolak tubu tangan tidak kuat.
  2. Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh kurang bulat
  3. Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke samping.
  4. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki)

c. Meroda (Cart Wheel)

Meroda adalah suatu gerakan ke samping, pada saat bertumpu atas kedua tangan dengan kaki terbuka lebar. Meroda dapat dilakukan dengan awalan ke kiri atau ke kanan, terserah bagaimana posisi yang enak. Gerakan meroda memerlukan koordinasi gerak yang baik
Cara melakukan gerakan meroda :
  1. Langkah awal yang harus dilakukan adalah berdiri tegak dengan kedua tangan lurus di samping badan.
  2. Buka kaki selebar bahu sementara kedua tangan lurus ke atas membentuk huruf V
  3. Jatuhkan badan ke arah kiri seraya meletakkan telapak tangan kiri ke atas matras.
  4. Angkat kaki kiri lurus ke atas.
  5. Kemudian, letakkan tangan kanan di samping tangan kiri.
  6. Angkat kaki kanan lurus ke atas sementara kaki kiri mulai turun kembali.
  7. Angkat tangan kiri disusul oleh kaki kiri.
  8. Kembali ke posisi awal berdiri tegak.
Cara memberikan bantuan saat melakukan cart wheel :
  1. Satu orang teman memberikan pertolongan dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan meroda.
  2. Pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, maka si teman segera memegang kedua sisi pinggulnya
  3. Dilanjutkan dengan melakukan gerakan meroda ke samping, dan teman yang membantu tetep memegang kedua sisi pinggulnya sampai kedua kaki menumpu di lantai.
Kesalahan-kesalahan saat meroda :
  1. Lemparan kaki kurang kuat
  2. Lemparan kaki bergerak ke arah depan, seharusnya ke atas.
  3. Penempatan tangan pertama di lantai terlalu dekat dengan kaki tolakan
  4. sikap badan kurang melenting
  5. kedua siku dibengkokan



No comments:

Post a Comment